Sebelum konfigurasi kita harus mengaktifkan ethernet dulu sobat. ini langkah-langkah nya:
1. Mengaktifkan ethernet
Network Interface Card (NIC) atau Ethernet di linux diberi nama
etho, eth1, eth2, dst. Dan untuk interface Local
Loopback diberi nama lo. Untuk mengetahui interface apa
saja yang terpasang pada server Debian, gunakan
perintah ifconfig berikut.
debian-server:/home/pudja# ifconfig
lo
Link encap:Local Loopback
inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0
inet6 addr: ::1/128 Scope:Host
UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1
RX packets:46 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:46 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:0
RX bytes:3036 (2.9 KiB) TX bytes:3036 (2.9 KiB)
Seperti terlihat diatas, Interface yang aktif hanyalah interface
Loopback. Sebagai tambahan, jangan pernah sekali-
kali untuk menon-aktifkan interface Loopback tersebut. Sebab
interface tersebut digunakan oleh aplikasi-aplikasi
server Debian agar dapat berjalan pada computer Localhost.
Agar dapat terkoneksi ke Jaringan Komputer, aktifkan terlebih
dahulu Interface Ethernet. Pastikan nama untuk
Ethernet tersebut, default untuk Ethernet pertama adalah etho.
Gunakan perintah ifup untuk meng-aktifkan, dan
sebaliknya gunakan perintah ifdown.
debian-server:/home/pudja# ifup eth0
2. Konfigurasi IP addres
Semua peralatan yang terhubung ke jaringan computer, membutuhkan
alamat khusus yang disebut Ip Address. Agar
semua peralatan tersebut dapat berhubungan satu sama lain. Oleh
sebab itu, Network Interface Card tidak akan
berarti apa-apa, jika Ip Address pada interface tersebut tidak
diset terlebih dahulu.
Memberi Ip Address pada linux debian tidaklah sulit. Untuk cara
cepatnya, gunakan perintah singkat dibawah ini.
debian-server:/home/pudja# ifconfig eth0 192.168.10.1
netmask 255.255.255.0 up
Kelemahan perintah di atas adalah, jika computer booting ulang,
maka konfigurasi Ip Address tersebut akan hilang.
Untuk itu kita harus mengedit file interfaces, agar
konfigurasi tersebut tidak hilang walaupun computer booting
ulang. Kita bisa menggunakan aplikasi text editor vim, vi,
nano, gedit¸ ataupun yang lainya untuk mengedit file
tersebut. Saya sarankan, lebih baik Anda menggunakan editor vim
saja.
debian-server:/home/pudja# vim /etc/network/interfaces
# This file describes the network interfaces available
on your system
# and how to activate them. For more information, see
interfaces(5).
# The loopback network interface
auto lo
iface lo inet loopback
# The local network interface
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.10.1
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.10.254
dns-nameservers 119.2.40.21
Tambahkan Ip Address anda seperti script di atas. Khusus editor
vim, kita harus menekan huruf “i” (INSERT) untuk
mengedit. Setelah dirasa konfigurasi sudah benar, tekan tombol “Esc”,
lalu tekan “:” dan tuliskan “wq” (WRITE &
QUIT). Jika tidak ingin menyimpanya,
tuliskan “q!” (Only Quit).
Kata auto yang terletak di depan nama suatu interface,
menandakan bahwa interface tersebut akan dinyalakan
secara otomatis pada saat computer booting. Interface lo
tidak memiliki konfigurasi Ip Address, karena lo digunakan
sebagai loopback sehingga memiliki Ip Address yang pasti yakni
127.0.0.1. Alamat IP ini digunakan oleh komputer
untuk berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Konfigurasi Ip Address
untuk ethO harus diberikan secara manual,
karena interface tersebut menggunakan IP statis.
Agar konfigurasi tersebut dapat langsung dijalankan, kita harus
merestart terlebih dahulu service networking.
debian-server:/home/pudja# /etc/init.d/networking
restart
Jika ingin menambahkan interface lagi, tinggal tambahkan script
seperti diatas, pada baris paling bawah. Dan ganti
etho, menjadi eth1, eth2, eth3, dan
seterusnya.
Agar server Debian dapat terkoneksi ke Internet, harus kita
tambahkan dns-name-server terlebih dahulu. Biasanya DNS tersebut, kita dapatkan dari ISP (Internet Service Provider).
Daftarkan DNS tersebut pada file resolv.conf. Jika file resolv.conf belum ada, maka terpaksa kita harus
meng-install ulang system operasi Debian tersebut. (~_~”)
“Just kidding bro, linux is easy right?? so be easy.”
Jika file tersebut belum ada, ya tinggal buat saja file tersebut
secara manual.
debian-server:/home/pudja# vim /etc/resolv.conf
search debian.edu
nameserver 192.168.10.1
nameserver 119.2.40.21
Oke sobat sampai sini dulu pembahasan masalah konfigurasi IP address pada debian server. kalau masih ada yang kurang jelas bisa tanya kok dikomentar. Thanks :)
No comments :
Post a Comment